Ada banyak hal spesifik yang harus kita lihat (dalam kerja dalam suatu laboratorium) yang bisa mengakibatkan kemungkinan bahaya, bahaya pada lab kimia akan berlainan dengan lab mikrobiologi bahkan juga bisa jadi kemungkinan bahaya di lab mikrobiologi semakin besar dari kemungkinan bahaya di lab kimia. analis yang kerja di dalam labmikrobiologi mungkin dapat terinfeksi atau terkontaminasi oleh kultur bakteri waktu isolasi, diluar itu ada pula bahaya penambahan dari reagen kimia yang dipakai. ada banyak masalah yang sudah terdokumentasikan(terdaftar) jika ada tenaga laboratorium yang tertular penyakit (terkontaminasi) karena pekerjaan mereka. Seputar 20% dari masalah itu sudah dihubungkan dengan insiden lainnya, tetapi selebihnya dihubungkan dengan kekeliruan keamanan waktu kerja praktik di laboratorium mikrobiologi. Ada peluang jika kita (analis) dapat terkontaminasi mikroba yang punya potensi membahayakan saat kita (analis) mengisolasi bakteri dari sampel lingkungan. jadi kita mesti beranggapan (berasumsi) jika sample yang diambil dari lingkungan punya potensi beresiko sebab memiliki kandungan bakteri pathogen. Saat bekerja di labolatorium ada baiknya harus menggunakan pakaian kerja lengkap, seperti sepatu safety, kaca mata safety, rompi, sarung tangan agar terhindar dari hal yang tidak di inginkan. Satu laboratorium mikrobiologi ialah lingkungan yang unik yang membutuhkan praktek spesial serta sarana keamanan (safety) yang baik membuat perlindungan beberapa orang yang kerja dengan mikroorganisme. Keselamatan di laboratorium ialah perhatian penting. Tiga unsur penting keamanan (safety) pada kerancuan mikroorganisme (1) tehnik praktikum laboratorium yang benar dan baik, (2) perlengkapan keselamatan, serta (3) design sarana. Ketentuan Keamanan (safety rules) waktu praktikum di Laboratorium mikrobiologi 1. Bersihkan tangan dengan sabun disinfektan saat masuk ke laboratorium serta kerjakan kembali sebelum tinggalkan laboratorium. 2. Tidak diperbolehkan makanan, minum, permen karet, ataupun merokok di laboratorium. Janganlah menyimpan apa pun di mulut kamu seperti pensil, pena, cap, atau jari. Tidak menaruh makanan di daerah manakah mikroorganisme disimpan. 3. Memakai jas lab atau baju lengan panjang yang kancingnya tertutup. Pakainan itu (jas Lab) mesti menutupi lengan serta bisa dilepaskan tiada menariknya keatas kepala. 4. Gunakan sepatu spesial (sandal jepit tidak diijinkan) di laboratorium, sepatu itu tidak bisa dipakai untuk keluar laboratorium. 5. Jagalah ruangan kerja bebas dari semua bahan yang tak perlu. Ransel, dompet, serta mantel mesti diletakkan dalam rak-rak kecil atau loker di luar laboratorium. 6. Mendisinfeksi ruang kerja sebelum dan setelah dipakai dengan etanol 70% atau klorin 10%. Perlengkapan laboratorium serta permukaan kerja mesti didekontaminasi dengan disinfektan yang pas dengan teratur, serta terpenting sesudah tumpahan, cipratan, ataupun kerancuan yang lain. 7. Berilabel semuanya dengan jelas. 8. Kencangkan tutup pada reagen, botol jalan keluar, serta kultur bakteri. Janganlah buka cawan Petri (yang berisi kultur) di laboratorium terkecuali betul-betul dibutuhkan. 9. Inokulasi loop serta jarum (ose) mesti disterilkan dalam api (pembakar) Bunsen sebelum disimpan. 10. Matikan pembakar Bunsen jika tidak dipakai. 11. Bila memakai Bunsen dengan bahan bakar sepirtus atau alkohol, yakinkan tidak ada kertas di bawah atau didekatnya. 12. Perlakukan semua mikroorganisme menjadi patogen mungkin. Pakai perlengkapan serta alat pelindung diri yang pas serta tidak membawa kultur keluar dari laboratorium. 13. Gunakan sarung tangan sekali gunakan waktu kerja dengan mikroba yang punya potensi menyebar atau mengkontaminasi (contohnya sampel sampah). 14. Seterilkan perlengkapan serta bahan yang akan dipakai. 15. Janganlah pipet lewat mulut. Pakai pertolongan bulub atau pipettors volume sesuai. [Di waktu lantas, beberapa personil laboratorium di ajarkan memipet dengan mulut. Praktik ini sudah mengakibatkan banyak personel (analis) laboratorium terinfeksi. Dengan terdapatnya piranti pipetting mekanik, memipet dengan mulut begitu dilarang.] 16. Pikirkan semuanya Biohazard. Tidak tuangkan suatu ke wastafel, seperti alat kaldu / broth. kultur dalam alat broth atau alat supaya mesti didesturksi/disterilkan terlebih dulu memakai autoklaf sebelum dibuang 17. Input semua materi sampah dalam kantong biohazard serta autoklaf sebelum dibuang dalam tempat sampah biasa. 18. Tahu tempat atau tempat perlengkapan keselamatan di laboratorium (contohnya, shower pencuci mata , shower, wastafel, pemadam kebakaran, kabinet keamanan biologis, pertolongan pertama, katup gas darurat, dan lain-lain). 19. Buang pecahan kaca dalam wadah kaca yang pecah.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |