ALUNAN lagu berjudul Soldier of Fortune sayup-sayup terdengar. Single yang dipopulerkan grup musik The Deep Purple di masa 70-an itu muncul di dalam pemirsa satu kafe pinggir kota. Tidak ada yang spesial dibalik lagu itu, terkecuali sang penyanyi. Lelaki berpostur tinggi itu tampak demikian meresapi tiap-tiap baitnya disertai cuplikan gitar seseorang lelaki di sebelahnya. Ada yang lebih memikat lagi, yakni suaranya yang merdu serta renyah, walau dikit kedengaran berat. caleg bekasi 2019 harus bisa memilih yang mana yang benar. “Kalau tidak dipilih lagi, saya telah setuju sama Pak Boy untuk membuat grup musik,” kata Nova Iriansyah, anggota DPR RI asal Aceh, sang penyanyi itu, Minggu (2/2) malam. Dia tampil kasual kenakan kaos oblong serta jaket kulit hitam. Dengar celotehannya, beberapa pemirsa ketawa. Situasi kafe juga riuh dengan tepok tangan. Bukan sekedar pandai berpolitik, rupanya Nova serta Boy--panggilan akrab Yudi Kurnia-- yang pandai bermain gitar, nyatanya ikut lihai bermusik. Kedatangan dua sejawat separtai itu di acara itu telah di-setting demikian rupa menjadi arena promo diri. Boy sekarang ini menjabat menjadi Ketua DPRK Banda Aceh kembali mencalonkan diri jadi calon legislatif DPRA di Dapil 1. Sedang Nova Iriansyah anggota DPR RI masih pilih bertanding menjadi calon legislatif DPR RI Dapil Aceh I. Kedua-duanya dicalonkan Partai Demokrat. Di ujung session acara panitia ikut memberikan hadiah pada peserta terunggul lomba menyanyi, sulap, serta yang lain. Peserta terunggul mendapatkan souvenir yang langsung disponsori Nova. Ada juga bagi-bagi voucher sejumlah Rp 500 ribu pada pemirsa. Kadang-kadang projector in focus dengan monitor raksasa menyorot beberapa kegiatan anggota DPR RI itu dalam beberapa frame photo. Pesan kampanye bagitu kental rasanya. Mendekati Pemilu Legislatif pada April 2014, beberapa langkah serta trick dikerjakan calon legislatif. Nova Iriansyah serta Yudi Kurnia, ialah potret calon legislatif yang manfaatkan arena kesenian untuk mencapai simpati pemilih. Seribu satu langkah ditempuh. Tidak cuma bergelut dengan memajang photo diri di sudut-sudut jalan. Buat calon legislatif yang miliki “amunisi” banyak alias berkantong tajir lainnya lagi triknya. Mereka dapat memodali acara untuk kebutuhan promo dianya. Pencarian Serambi ikut temukan ada banyak trick serta taktik yang dipakai calon legislatif memukau pemilih. Ada yang terang-terangan ada juga yang tertutup. Darmuda, misalnya. Calon legislatif DPRA Dapil 1 dari Partai Nasional Aceh (PNA) lebih pilih menjumpai langsung calon konstituennya. Melalui taktik tatap muka, dipandang lebih efektif, murah, serta pas tujuan. “Beberapa waktu paling akhir ini saja ada 20 kali pertemuan dengan penduduk. 1/2 dari pertemuan itu saya diundang,” katanya. Tidak hanya bertatap muka, Darmuda termasuk calon legislatif yang unik. Di salah satunya baliho yang menyebar di penduduk, dianya terlihat berfoto duduk diatas kuda. Ia mengerjakannya supaya tampak beda dengan calon legislatif lainnya. “Pernah ada seseorang anak katakan ke bapaknya, ‘Pak itu Darmuda, calon legislatif yang gunakan kuda’,” selorohnya, lalu ketawa. Darmuda mengaku sudah sempat cemas ikut, takut fotonya dituding melanggar ketentuan kampanye. “Tapi sesudah saya lihat memang mematuhi,” ucapnya. Beberapa calon legislatif lainnya malah memilik trick yang lebih praktis memukau pemilih. Diantaranya tempelkan atribut yang hampir menutupi semua sisi mobil pribadi atau timses. Ada pula calon legislatif yang membagi-bagikan kalender, jam dinding bergambar photo diri, membagi kain sarung, kartu nama, sampai amplop berisi uang. Dari pojok yang lainnya, ada anak muda yang visi-misinya cukuplah memukau. Namanya Dian Karunia Syahputra. Pemuda yang maju lewat Partai Hanura ini membidik kursi di DPRK Banda Aceh. Ia janji akan tidak terima upah serta tunjangan saat lima tahun di dewan bila nantinya dipilih. “Gaji serta tunjangan akan saya berikan ke gampong-gampong untuk beberapa pekerjaan pembangunan,” kata lulusan diploma computer ini. Janji calon legislatif dari Dapil I ini dikuatkan dengan selembar surat yang diteken di muka notaris.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |