Awalannya, saya pilih sepatu gunung cuma berdasarkan bagus atau tidaknya. Hal yang salah, karna pilih sepatu gunung nyatanya tidak bisa asal-asalan. Ditulis Oleh Acen Trisusanto FacebookTwitterGoogle+Email jalan-pendaki Photo oleh Acen “Sepatu gunungmu, merk apa? ” bertanya seseorang rekan lihat sepatu safety gunung yang saya gunakan ini. “Hi-Tech V bila tidak salah, lupa versus persisnya, ” jawab saya. “Enak tidak dipakainya? ” bertanya rekan saya sekali lagi. “Hmm… cukup enak digunakan, tapi agak lumayan berat, tapi… telah waterproof lho…” jawab saya. Sepintas kutipan perbincangan pada 2 orang pendaki yang – waktu itu- tidak cukup memahami mengenai sepatu gunung. Type sepatu gunung begitu bermacam. Waktu awal tekuni hoby mendaki gunung, saya kurang memahami profil dari semasing type sepatu gunung, sampai pada akhirnya saya mengambil keputusan untuk pilih sepatu gunung yang tampak kuat, tidak tipis, serta anti air, tanpa ada pikirkan dampaknya saat dipakai. Kenyamanan yaitu kunci Saya menggunakan satu diantara varian dari merk Hi-Tech. Saya beli karna waktu itu saya juga akan mendaki Gunung Rinjani. Sesudah ajukan pertanyaan pada orang yang lebih tahu, saya pada akhirnya beli sepatu ini dengan argumen tampak kuat serta anti air. Waktu mendaki Gunung Rinjani, sepatu ini cukup nyaman digunakan, bantalan sepatunya juga cukup nyaman hingga pada saat menginjak tanah serta bebatuan di Rinjani tidak merasa apa-apa. Tetapi, hal yg tidak gemari dari sepatu ini yaitu tali sepatunya seringkali sekali terlepas. Walau sebenarnya saya telah mengikat tali sepatunya cukup kencang dan seringkali sekali saya selipkan didalam ikatan tali sepatu, namun tetaplah saja senantiasa lepas. Sepatu ini cukup berat, hingga kadang-kadang buat perjalanan saya kurang nyaman. Sisi telapaknya sangat keras, waktu saya memijak bebatuan, terlebih bebatuan basah, saya seringkali sekali terpeleset. Penambahan sekali lagi, saya pilih ukuran sepatu yang sangat cocok di kaki. Waktu menuruni Senaru, rasa-rasanya saya menginginkan melepas jempol kaki saya karena sangat sakitnya terserang ujung sepatu. Tetapi, bagian waterproof dari sepatu saya ini begitu dapat dihandalkan. Waktu badai serta hujan deras di pendakian Gunung Semeru 2012 yang lalu, kaki saya yaitu hanya satu sisi badan saya yang kering. Sayangnya, waktu sepatu itu saya tempatkan diluar tenda waktu hujan, sisi dalam sepatu saya segera penuh dengan air. Ya, sepatu type ini tidak buat air keluar dengan gampang dari dalam sepatu. Akhirnya, saya basah-basahan memakai sepatu yang makin berat ini. Beberapa hal yang perlu di perhatikan waktu pilih sepatu gunung sepatu-gunung Photo oleh Acen Saya berfikir, sepatu seperti apa sesungguhnya yang pas untuk pendakian. Makin seringkali saya mendaki gunung serta berjumpa dengan pakar-pakar pendakian yang seringkali mendaki dan lebih pakar dalam soal pendakian, saya memperoleh jawaban dari pertanyaan saya. Nyatanya, terdapat beberapa hal yang begitu butuh di perhatikan untuk pilih sepatu gunung yang pas sesuai sama alur kaki serta medan pendakian di antara bermacam banyak type sepatu gunung yang ada. Bagian-bagian yang perlu di perhatikan : • Padding engkel : sisi sepatu yang persis tentang engkel kaki, cukup bermanfaat membuat perlindungan engkel kaki ; • Backstray : membuat perlindungan tendon achiles belakang kaki serta membuat perlindungan jahitan sepatu sisi belakang yang sangat mungkin friksi karna terserang batuan serta benda-benda keras yang lain ; • Lidah Sepatu : bermanfaat membuat perlindungan sisi atas kaki ; • Outsole : sisi ini yang juga akan bersentuhan segera dengan bagian permukaan bumi yang juga akan dilewati, peranannya yaitu memberi traksi pada kaki serta permukaan tanah, batu dan sebagainya ; • Insole : bersentuhan segera dengan telapak kaki. Insole yang nyaman juga akan buat kaki juga semakin merasa nyaman untuk menginjak. • Midsole : terdapat pada Outsole serta Insole. Berperan jadi peredam pada kaki dengan permukaan bagian yang juga akan dilewati ; • Upper : sisi yang membuat perlindungan permukaan kaki termasuk juga sisi engkel kaki. Spesial untuk sepatu yang waterproof, sisi ini yaitu yang buat sepatu gunung jadi anti air ; • Rubber toe bumper : sisi paling depan dari sepatu, terdapat persis di jemari kaki. Berperan membuat perlindungan serta meredam ujung kaki kita pada efek terserang bentrokan batu, akar serta benda keras beda ; Saya lebih sukai beli sepatu gunung di store perlengkapan pendakian dibanding membelinya di on-line shop. Pengalaman yang tidak sangat mengasyikkan saya peroleh waktu pesan sepatu gunung di satu on-line shop. Photo produknya begitu menarik. Tetapi pada akhirnya saya kembalikan karna ukuran yang tidak sesuai sama, insole juga nyatanya tidak sangat nyaman. Lain bila saya membelinya di store perlengkapan pendaki gunung, saya bisa coba sepuasnya serta pilih yang pas. Anjuran simpel dari seseorang pendaki gunung sepatu-gunung-2 Photo oleh Acen Buat saya, sepatu gunung yang nyaman yaitu pas sesuai sama kontur kaki serta medan gunung yang begitu beragam, dan penuhi kriteria : 1. Nyaman Saya termasuk juga orang yang begitu cermat dalam pilih barang. Terlebih sepatu gunung. Saat coba sepatu gunung di store perlengkapan pendakian gunung, yang buat kaki saya nyaman tersebut yang juga akan saya tentukan, bukanlah merk maupun brand. 2. Besarkan satu ukuran Kaki saya memiliki ukuran 43. Seperti yang telah saya katakan, ukuran sepatu saya begitu cocok, hingga saya sangat terpaksa punya mimpi untuk melepas jempol kaki karena sangat sakitnya terserang ujung sepatu. Karena itu, waktu beli sepatu gunung baru, senantiasa saya sisakan satu ukuran semakin besar dari ukuran kaki saya. Sudah pasti supaya kurangi efek sentuhan segera ujung kaki saya dengan sepatu supaya tidak buat saya menginginkan melepas jempol kaki saya sekali lagi. 3. Tentukan sepatu yang membuat perlindungan mata kaki Mendaki gunung ataupun menuruni gunung membutuhkan gerakan yang dinamis serta kuat. Engkel adalah komponen kaki yang begitu perlu manfaat mendukung pergerakan kaki yang dinamis serta kuat barusan. Oleh karena itu engkel serta mata kaki membutuhkan perlindungan yang lebih juga manfaat meminimalkan cedera yang begitu mungkin saja berlangsung dibagian itu. 4. Waterproof Perlu membuat perlindungan kaki tetaplah kering waktu pendakian. Waktu basah, kecenderungan untuk cedera jadi semakin besar, terutama untuk perjalanan yang dikerjakan kurun waktu berhari-hari. Kaki yang kering pasti dapat juga kurangi kemungkinan terserang hypotermia. 5. Tentukan outsole yang sesuai sama permukaan trek Saya begitu memerhatikan sisi luar sepatu, terlebih sisi alas. Traksi yang cocok pada sepatu gunung dengan permukaan bumi, juga akan buat kemampuan kaki jadi lebih enteng. Seperti yang di ketahui, medan gunung di Indonesia begitu beragam, dari mulai tanah datar, tanah lembek, kerikil, hingga bebatuan besar, keras, serta licin. Outsole sepatu sekarang ini telah cukup beragam diliat dari kekerasan sol yang digunakan, dari mulai yang soft, tengah, serta keras. Sol yang soft semakin lebih bagus untuk melewati bebatuan, demikian sebaliknya, sol yang keras juga akan kurangi traksi dengan permukaan yang berbatu. Saya relatif pilih sol dengan tingkat kekerasan yang tengah, mengingat medan gunung-gunung di Indonesia yang disebut gabungan batuan yang licin, tanah yang lembek, dan lumut. Outsole yang bagus yaitu yang terbuat berbahan karet kombinasi serta mempunyai alur tapak bergerigi serta pada tumit ada alur 1/2 bulat hingga bisa ‘menggigit’ tanah. 6. Mesti cukup ringan Seperti yang saya keluhkan terlebih dulu, sepatu yang berat buat saya menginginkan membuangnya di jalur pendakian demikian saja. Sepatu gunung yang berat kuras tenaga yang semakin besar untuk dipakai. 7. Bahan Sepatu Bahan sepatu yang baik, menurut saya, umumnya bisa penuhi kriteria ; buat kaki merasa tambah nyaman, bisa mengecilkan resiko kulit kaki melepuh, bisa menyerap keringat yang keluar kaki, serta lebih cepat kering. Pembuat sepatu gunung sekarang ini lebih pilih memakai bahan sepatu yang memiliki membran tahan air tapi tetaplah memiliki rongga udara supaya kaki bisa ‘bernapas’, seperti bahan Sympatex atau Gore-Tex. Type sepatu senantiasa di buat dengan tujuannnya semasing. Ada sepatu pantofel, sepatu sneakers, sepatu sport, flat shoes, serta banyak macam sesuai sama pemakaian. Satu saat, saya lihat seseorang rekan dengan nekatnya memakai sepatu converse untuk mendaki gunung Ciremai yang medannya cukup berat. Yang berlangsung yaitu kaki orang itu melepuh serta terluka disana-sini. Saya sendiri sempat memakai sepatu sport yang outsole-nya terbuat berbahan karet serta begitu tidak tebal. Sisi upper-nya juga terbuat dari seperti kain. Walau sepatu ini ditujukan untuk aktivitas outdoor, saya sadar sudah pilih sepatu yang jelek. Waktu itu saya pakai untuk mendaki gunung Guntur di Garut, Jawa Barat. Sepatu itu begitu enteng serta sesuai sama kontur kaki saya. Tetapi yang berlangsung setelah itu yaitu saya jatuh berguling karna kerikil gunung Guntur begitu licin serta sepatu saya tidak dapat menginjak permukaann bumi dengan baik. Sudah pasti, terkecuali sakit serta lecet disana sini, saya jadi bahan tertawaan rekan-rekan sependakian. Terakhir, saya baru sadar, outsole sepatu saya juga robek serta buat saya pada akhirnya buang sepatu itu. Benar-benar, sesudah semuanya yang saya alami, saya betul-betul terasa perlunya sepatu gunung waktu pendakian.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |