Melakukan aktivitas di luar ruang dapat membuat kulit terbakar cahaya matahari bila Kamu tidak berhati-hati. Selanjutnya, ini dapat tingkatkan resiko Kamu pada kanker kulit yang beresiko. Akan tetapi, hindari matahari benar-benar ikut bukan jalan keluar yang baik. Di bawah ini beberapa panduan yang dapat Kamu tiru untuk hindari resiko terbakar cahaya matahari saat asik melakukan aktivitas. sepatu safety di jakarta bisa menjadi solusi untuk kamu. Panduan aman menahan kulit terbakar cahaya matahari waktu melakukan aktivitas di luar ruang Paparan cahaya matahari seperlunya masih tetap termasuk aman, justru malah berguna. Vitamin D yang badan Kamu produksi sendiri dari paparan cahaya matahari begitu dibutuhkan untuk mengawasi kesehatan tulang. Cahaya matahari dapat juga menolong turunkan resiko Kamu pada kanker melanoma atau kanker kulit. Vitamin D dari cahaya matahari bahkan juga dapat menolong Kamu turunkan berat tubuh. Namun, Kamu telah lumayan lama ada dibawah terik cahaya matahari bila kulit Kamu telah beralih warna jadi dikit kemerahan (bila kulit Kamu tengah sampai sawo masak) atau berwarna pink pucat (bila Kamu berkulit putih atau pucat). Jadi, supaya terlepas dari resiko kulit terbakar cahaya matahari saat melakukan aktivitas, intip tips di bawah ini: 1. Gunakan tabir surya atau topi Berjemur matahari memang berguna, tetapi janganlah ikut kelamaan. Bila kegiatan atau pekerjaan Kamu menuntut Kamu untuk panas-panasan di luar dalam tempo lama, gunakanlah tabir surya yang spesial untuk muka serta yang untuk badan. Tabir surya bisa menahan kulit terbakar cahaya matahari yang membuat gosong, sekaligus juga menahan resiko kanker kulit. Yakinkan tabir surya Kamu mempunyai SPF minimum 30 serta bertuliskan “Broad Spectrum” yang bisa membuat perlindungan Kamu dari radiasi cahaya UVA serta UVB. Baiknya, tabir surya mesti dioles-oleskan kembali tiap-tiap dua jam sekali atau sekerap mungkin jika Kamu berkeringat deras atau keluar dari air (contohnya waktu berenang) Untuk lebih amannya, Kamu dapat membuat perlindungan muka yang terserang cahaya matahari dengan topi dengan pinggir lebar. 2. Berteduh di saat-saat spesifik Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kamu cuma butuh berjemur matahari sekurang-kurangnya 5 sampai 15 menit di lengan, tangan, serta muka, untuk dua sampai 3x dalam satu minggu tiada memakai tabir surya. Waktu berjemur yang direferensikan untuk lokasi Indonesia ialah mulai jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Batasi waktu badan terserang cahaya matahari, terpenting pada jam 10 pagi serta optimal sampai jam 4 sore. Di luar dari waktu ini, berteduhlah dibawah bayangan, gunakan payung, atau singgah ke tempat tertutup yang sejuk. Bila Kamu akan panas-panasan untuk waktu yang lama, jagalah diri Kamu dengan baju lengan panjang serta topi. 3. Kosumsi vitamin spesifik Pikirkan ikut untuk minum vitamin spesifik, diantaranya ialah astaxanthin untuk mendapatkan perlindungan tambahan dari sengatan matahari. Astaxanthin ialah anti-oksidan (sekaligus juga pigmen) ampuh yang di produksi oleh alga air untuk menanggapi cahaya UV. Umumnya, perlu mengkonsumsi harian saat beberapa minggu sampai jaringan badan Kamu lakukan cukuplah penyerapan serta siap menyiapkan perlindungan dari terserang cahaya matahari 5. Konsumsi makanan kaya anti-oksidan Konsumsi makanan sehat yang memiliki kandungan anti-oksidan alami ialah taktik lainnya yang bermanfaat untuk memberi perlindungan dari resiko kulit terbakar cahaya matahari. Sayuran serta buah-buahan fresh menyiapkan nutrisi yang dibutuhkan badan untuk mengawasi kesetimbangan omega-6 serta omega-3 di kulit, yang disebut perlindungan pertama Kamu pada cahaya matahari. Sayuran ikut menyiapkan banyak anti-oksidan bermanfaat buat badan yang akan menolong menantang radikal bebas yang dikarenakan cahaya matahari, yang bisa mengakibatkan penuaan serta kanker kulit.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |