Alat pelindung diri adalah satu cara yang dipakai dalam satu aktivitas satu diantaranya dirumah sakit. Paparan dan kemungkinan bahaya yang ada di tempat kerja tidak selamanya bisa dijauhi, hingga APD butuh dipakai bagi beberapa pekerja. Mengenai pengertian alat pelindung diri menurut A. M Sugeng Budianto, (2005) yang disebut alat pelindung diri yaitu seperangkat alat yang dipakai tenaga kerja membuat perlindungan beberapa atau semua badannya dari ada potensi atau bahaya arau kecelakaan kerja. Sedang Dr. Milos Nedved dan Dr. Soemanto, Imam Khasani menyebutkan, alat pelindung diri yaitu alat yang memiliki kekuatan membuat perlindungan seseeorang dalam pekerjaan yang manfaatnya mengisolasi tenaga kerja dari bahaya ditempat kerja. Pengertian APD dalam HSE regulasi yaitu semuanya perlengkapan yang melindungi pekerja sepanjang bekerja termasuk juga baju yang perlu di gunakan ketika bekerja, pelindung kepala (helmet), sarung tangan (gloves), pelindung mata (eye protection), baju yang berbentuk reflektive, sepatu safety, pelindung pendegaran (hearing protection) dan pelindung pernafasan (masker). (HSE, 1992) Pemakaian APD ditempat kerja di cocokkan dengan pajanan bahaya yang di hadapi di ruang kerja. Tersebut disini jenis bahaya dan APD yang dibutuhkan : KUALITAS DAN KUANTITAS ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Menurut A. M Sugeng Budianto dalam buku Bunga Rampai dan Hiperkes dan KK (2005), APD yang baik yaitu bisa melindungi tenaga dari bahaya akibat kerja, terkecuali apabila tak dipakai dengan prima. Pemakaian yg tidak benar akan memberi hal yang membahayakan bagi tenaga kerja. Menurut Suma`mur (1996) alat-alat pelindung diri yang dipakai oleh pekerja mesti penuhi kriteria seperti berikut : 1. Enak dipakai 2. Tak menggangu kerja 3. Memberi perlindungan efisien pada jenis bahaya. Apabila bisa di terima oleh tenaga kerja, maka alat itu akan dipakai dengan cara teratur oleh tenaga kerja dan bisa di pastikan kurangi kecelakaan akibat kerja. Alat pelindung diri yang di terima mempunyai kriteria sesuai sama ukuran semasing tenaga kerja, hingga alat yang diinvestasikan sesuai sama jumlah tenaga kerja. C. BAHAN GAS, KIMIA, DAN BIOHAZARD BERBAHAYA KELAS 1 : MUDAH MELEDAK Semuanya bahan atau benda yang bisa membuahkan dampak ledakan, termasuk juga bahan yang dalam kombinasi tertentu atau jika alami pemanasan, gesekan, desakan bisa menyebabkan peledakan. Contoh : Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting) KELAS 2 : GAS-GAS Terbagi dalam : Gas yang gampang terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin. Gas bertekanan yg tidak gampang terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride) Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS) Cairan yang gampang menyala apabila kontak dengan sumber penyalaan Cairan yang memiliki titik penyalaan kurang dari 610 C Uap berbahan yang termasuk juga kelas ini bisa menyebabkan pingsan bahkan juga kematian Contoh : petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS) Bahan padat yang gampang menyala (flammable solids) Bahan padat yang gampang menyala apabila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika alami gesekan Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine. Bahan Padat yang Gampang Terbakar dengan cara spontan (spontaneously Combustible Substances) Bahan padat kelas ini dalam kondisi umum memiliki kekuatan yang besar untuk terbakar dengan cara spontan. Sebagian jenis memiliki besar kemungkinan untuk menyala sendiri saat lembab atau kontak dengan hawa lembab dapat juga membuahkan gas beracun saat terbakar Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus Bahan yang beresiko saat basah (Dangerous when wet) Padatan atau cairan yang bisa membuahkan gas gampang terbakar saat kontak dengan air Bahan ini dapat tingkatkan gas beracun saat kontak dengan kelembapan, air atau asam Contoh : calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride. KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT) Bahan yang berbentuk mengoksidasi Bahan ini bisa menimbukan api saat kontak dengan material yang gampang terbakar dan bisa menyebabkan peledakan. Contoh : calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium dichromate, ammonium perchlorate, chromium nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium bromate, tetranitromethane, zinc permanganate Organic peroxides Bisa menolong pembakaran bermaterial yang gampang terbakar. Jika terkena panas atau api pada saat yang lama bisa menyebabkan peledakan. Jika bereaksi dengan material yang lain dampaknya semakin lebih beresiko. Dekomposisi berbahan ini bisa membuahkan toksin dan gas yang gampang terbakar Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid. KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI Poisonous (Toxic) Substances Bahan yang bisa mengakibatkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll Harmful (Toxic) Substances Bahan yang bisa membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll Bahan yang bisa menyebabkan infeksi Bahan yang memiliki kandungan organisme penyebabnya penyakit Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI Bahan yang memiliki kandungan material atau combinasi bermaterial yang bisa pancarkan radiasi dengan cara spontan Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |