Anak Gaul Jakarta atau umum disingkat jadi ‘Agata’ memanglah telah jadi arti yang popular dalam satu tahun lebih akhir-akhir ini. Jakarta yang di kenal jadi kota metropolitan ini memanglah sering kali jadi tempat berkumpulnya anak-anak gaul yang datang dari beragam kota. Terutama sekarang ini banyak akses yang dapat dipakai oleh anak muda untuk bersenang-senang, seperti mall serta beda sebagainya. Jadi tidak heran bila efek dari style anak gaul Jakarta saat ini jadi trend yang begitu mengagumkan di beberapa kota yang lain. Lalu, apa ada tanda-tanda spesial supaya kita dapat disebutkan jadi anak gaul Jakarta? Menurut situs jakartapunyacerita. com, sesungguhnya tak ada keunikan yang melukiskan seseorang pemuda itu dapat disebutkan jadi anak gaul Jakarta. Problemnya karna ketidaksamaan fisik ataupun derajat dari anak muda tersebut. Tetapi terdapat banyak rutinitas yang mungkin saja dapat mewakili (tidak 100%) jadi deskripsi dari tanda-tanda anak gaul Jakarta. Apa sajakah? Tempat Nongkrong Umumnya pemuda disebutkan jadi anak gaul jika dia mempunya tempat nongkrong spesial, baik itu selepas sekolah atau saat malam harinya. Mungkin saja seperti mall, makanan tempat saji seperti KFC ataupun McD, atau mungkin saja seperti Sevel (Sefven Eleven) serta Starbucks, atau dapat pula tempat nongkrong yang lain yang umum disambangi oleh umumnya anak muda zaman saat ini. Baju Gaul Dari model sendiri, saat nongkrong, umumnya mereka mempunyai setelan baju gaul yang seragam. Umpamanya untuk remaja cowok yang memakai celana pinsil atau celana jogger yang sekarang ini tengah trend, kaos distro, menggunakan topi serta sepatu converse. Sesaat untuk remaja ceweknya umumnya menggunakan celana Skinny, hot pants, dan sebagian aksesori yang lain. Bukan hanya itu saja, baik cowok ataupun cewek, umumnya mereka pada memakai kawat gigi atau arti kerennya itu behel. Walau sebenarnya gigi mereka normal-normal saja tuch. Ini yang lebih style sekali lagi. Bila satu tahun lebih akhir-akhir ini, anak gaul Jakarta memakai Blackberry, saat ini mereka mulai merambah ke Android, iPhone serta iPad. Bukan hanya itu saja, mereka juga terkadang sukai bawa camera DSLR ketika mereka nongkrong. Walau sebenarnya belum juga pasti mereka dapat memakai camera itu, yang perlu mereka dapat style dahulu. Merokok Saat ini banyak anak muda, baik cewek ataupun cowok yang mulai berani merokok dimuka umum. Terlebih buat remaja cewek nih. Mereka tidak malu merokok dimuka beberapa orang. Mereka juga seringkali tertawa keras yang dapat mengganggu orang yang ada di sekelilingnya. Terkadang jadi anak gaul Jakarta memanglah tampak bagus. Namun terkadang dapat juga menyebabkan efek yang jelek untuk remaja itu serta dapat juga merugikan orang yang lain yang ada di sekelilingnya. Bagaimana dengan anda, apa anda mempunyai tanda-tanda anak gaul Jakarta seperti diatas?
0 Comments
dan kerajinan dari kayu bekas . Sekelompok pemuda dari Desa Kandri, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, mengkreasi kerajinan unik dari sampah kayu atau sampah organik dari pepohonan yang sudah mengering. “Pertama (terpikir, red.), lihat sampah-sampah organik banyak di sana (Desa Kandri, red.),” kata Muhammad Nur Husaini, pemuda Desa Kandri yang berkreasi dari sampah organik itu di Semarang, Selasa. Seringnya melihat tumpukan kayu-kayu dan daun kering di sekitarnya, pria yang akrab disapa Saddam itu terpikir untuk mengolahnya menjadi produk kerajinan yang unik dan tentunya memiliki nilai jual. Dari beberapa kali melakukan percobaan, akhirnya dirinya menemukan hasil kreasi yang unik berupa hiasan dengan berbagai ornamen unik berbentuk petani yang tengah beraktivitas lengkap dengan peralatannya. “Saya kumpulkan (potongan, red.) kayu-kayu yang bentuknya unik, daun-daun kering. Saya coba susun-susun, kurang bagus, saya coba lagi. Sampai jadi seperti ini,” katanya, seraya memperlihatkan hasil karyanya. Dimulai sejak 2013, pria berkaca mata itu memulai kreasinya seorang diri hingga kemudian bisa mengajak kawan-kawannya dengan menamakan bengkel produksinya “Kandri Ethnic”, sesuai dengan nama desanya dengan hiasan kamar dari barang bekas. “Kurang lebih ada 12-an model (hiasan, red.) produk. Macem-macem bentuknya. Pemasarannya, sementara ini di rumah karena banyak wisatawan yang berkunjung. Saya manfaatkan untuk memasarkan produk,” katanya. Tak hanya mengandalkan kunjungan wisatawan, Saddam pun sudah melakukan pemasaran secara “online” dengan bantuan teman-temannya hingga produknya ada yang pernah dibeli orang dari Jepang dan Jerman. “Ada empat kawan yang membantu saya. Ada yang bagian memasarkan (pemasaran, red.), fotografer, dan sebagainya. Sejauh ini, saya fokus ini (kerajinan, red.),” kata pria yang juga jago melukis itu. Mengenai omzet yang didapatkannya dari usaha kreatifnya, pemilik nomor kontak 08571-3172-444 itu mengakui cukup lumayan untuk mencukupi kebutuhan meski tidak mesti setiap hari produknya terjual. “Ya, namanya seniman. Kalau barang tidak laku tidak makan, kalau laku, ya, makan. Setiap barang terjual, kami bagi hasilnya, kemudian sisanya kami masukkan ke kas untuk membeli peralatan,” katanya. Dalam satu hari, kata dia, setidaknya bisa menghasilkan 3-5 item produk, tetapi jika sudah berbentuk paket atau rangkaian yang menggambarkan aktivitas paling banter sekitar dua item/hari. “Biaya produksinya murak kok. Paling Rp10 ribu cukup (biaya produksi, red.). Namun, setelah menjadi produk kreatif nilai jualnya tentu naik. Paling murah, saya jual Rp50 ribu/item,” pungkas Saddam dan kerajinan kayu bekas. Rencananya, produk-produk unik hasil kreasi pemuda Desa Kandri itu juga bakal ditampilkan dalam stan tersendiri pada Expo Kepemudaan Kota Semarang 2016, 1-2 Oktober mendatang, dari total 36 stan. |
AuthorHello, my name is Ranu Syamara Archives
August 2019
Categories |